SEJARAH DESA BANGOAN KECAMATAN KEDUNGWARU

PROFIL DESA BANGOAN


A. SEJARAH DESA BANGOAN    

       Desa Bangoan semula terdiri dari dua wilayah dusun, yaitu Dusun Ngipik dan Dusun Krajan. Nama Ngipik diambil dari nama sebuah pohon besar yang ada di daerah tersebut. Pohon ini tidak angker, melainkan hanya besarnya yang melebihi pohon-pohon yang lainnya sehingga selalu digunakan parapenebang pohon untuk berkumpul dan berteduh ketika beristirahat setelah belerja. Sedangkan Dusun Krajan diambil dari pusat pemerintahan desa pada saat itu. Yaitu tempat orang-orang penting berkumpul untuk membahas kemakmuran masyarakatnya, walaupun luasnya tidak seluas negara besar atau kerajaan pada saat itu karena posisinya dianggap sebagai pusat kota (untuk wilayah pedesaan) maka daerah tersebut dinamakan Krajan atau "pusat kerajaanya desa".

      Setelah berpuluh-puluh tahun kemudian, diantara masyarakat sudah saling bergaul dan berkembang, serta ada rasa saling bersaing diantara kedua belah penguasa daerah, yaitu Mbah Canggah dan Mbah Arum Sari hingga sampai mengadakan perjudian, yang mana perjudian pada saat itu masih dianggap hal biasa dan bukannya momok bagi masyarakat seperti sekarang ini. Dan yang sebagai bahan taruhan juga bukanlah sembarangan, melainkan wilayah hasil penebangan hutan belantara tersebut. Di dalam perjudian ini, ternyata dimenangkan oleh Mbah Canggah.

    Nama Karangarum terdiri dari dua, yaitu Karang yang berarti pekarangan atau wilayah dan Arum yaitu nama yang diambil dari Mbah Arum. Karangarum berarti pekarangan atau yang didapatkan dari Mbah Arum Sari. Hal ini mungkin dimaksudkan agar anak cucunya yang bertempat tinggal di wilayah ini, akan terus mengingat sejarah ini.


B. LETAK GEOGRAFIS

    Terletak di antara 80 derajat garis lintang selatan dan 112 garis bujur timur. Wilayah Desa Bangoan berada pada ketinggian +- 150m di atas permukaan laut, terletak 7 km dari arah timur kota Kabupaten Tulungagung dan 5 km arah timur dari Kecamatan Kedungwaru. Memiliki luas wilayah 270.370 ha dibagi menjadi tiga dusun yaitu Dusun Krajan, Dusun Ngipik, dan Dusun Karangarum.

    Batas-batas Desa Bangoan terdiri atas :

- Utara        : Desa Tapan (Kec. Kedungwaru)

- Timur       : Desa Bulusari (Kec. Kedungwaru)

- Selatan     : Desa Ringinpitu (Kec. Kedungwaru)

- Barat        : Desa Rejoagung (Kec. Kedungwaru)



    Desa Bangoan adalah desa yang beriklim tropis dan bentuk permukaan tanah secara keseluruhan datar sampai bergelombang. Curah hujan rata-rata per tahun berkisar 350mm, curah hujan rata-rata per hari berkisar 120 hari dalam setahun. Jenis tanah yaitu jenis regosol alufial sebanyak 100% dari luas desa.

    Dengan topografi desa yang relatif datar dan subur dengan sungai yang melintang di tengah desa menjadi potensi pengembangan pertanian yang potensial dan produktifitas hasil pertanian yang baik. Pola pembangunan lahan di Desa  Bangoan lebih didominasi oleh kegiatan pertanian perkebunan, pertanian pangan dan hortikultura yaitu tebu, jagung, pepaya, blimbing, cabai, kacang tanah dan lain lain dengan penggunaan pengairan irigasi mekanis.

    Disisi barat desa merupakan wilayah perumahan yaitu perumahan “Bangau Putih” yang merupakan perumahan bagi pejabat-pejabat teras di Kabupaten Tulungagung dan masyarakat umum lain yang bekerja diperusahan-perusahan swasta. Disamping itu di Desa Bangoan terdapat objek wisata kuliner yang sangat terkenal di Kabupaten Tulungagung yaitu Pasar Senggol, yang menyajikan berbagai pilihan kuliner dan memanjakan lidah bagi pengujung untuk menikmati berbagai makanan baik yang bersifat tradisional maupun modern.





Komentar

Postingan populer dari blog ini