Desa Bangoan

MENGENAL KAMPUNG MATEMATIKA DI TULUNGAGUNG           Warga Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung membuat inovasi pembelajaran dengan mengembangkan "Kampung Matematika" sejak tiga tahun yang lalu. Pengembangan Kampung Matematika ini dimaksudkan untuk mendidik anak - anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) secara gratis. Pemuda di desa Bangoan ingin memaksimalkan SDM yang ada di lingkungan mereka, yang rata - rata masih kuliah, dan beberapa ada juga yang statusnya sarjana.           Yang menjadi tutor dan pengelola kegiatan adalah pemuda desa setempat. Sebelum menjadi tutor, mereka mendapatkan pendidikan dan pelatihan khusus dari para tenaga profesional terlebih dahulu. Saat ini jumlah peserta didik mencapai 300 siswa, dan seluruhnya merupakan siswa SD.            Terdapat 7 rumah belajar milik penduduk sekitar. Dalam 1 minggu minimal 2 kali pertemuan. Namun, pemer...

PROFIL BUMDES BANGOAN MAJU MAPAN DESA BANGOAN A. SEJARAH BERDIRINYA BUMDES BANGOAN MAJU MAPAN           Desa Bangoan berada di wilayah hukum Kecamatan   Kedungwaru Kabupaten Tulungagung Jawa Timur. Masyarakat Desa Bangoan memiliki profesi yang berbeda-beda. Banyak potensi SDA yang dimiliki yang kurang begitu dimanfaatkan oleh sebagian masyarakatnya. Oleh karena itu, diperlukan penanaman jiwa wirausaha salah satunya adalah dengan membentuk suatu wadah yang dapat dijadikan jembatan untuk membangun sistem sehingga kegiatan perekonomian lebih terarah.            Berawal dari kondisi tersebut, Pemerintah Desa Bangoan merasa perlu mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) sebagai upaya menampung seluruh kegiatan di bidang ekonomi, pelyanan umum yang dikelola oleh desa atau kerjasama antar desa sehingga dapat mendayagunakan segala potensi ekonomi, potensi SDA, dan potensi SDM untuk meningkatkan kesejahteraan masyarak...

  WISATA KULINER PASAR SENGGOL DESA BANGOAN TULUNGAGUNG sumber gambar : Google Maps             Desa Bangoan memiliki berbagai macam tempat yang wajib dikunjungi bila berkunjung ke sana.  Salah satunya adalah wisata kuliner Pasar Senggol di Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.  Di Pasar Senggol banyak sekali kuliner yang dapat dinikmati mulai dari makanan tradisional sampai makanan masa kini.            Meski demikian, makanan yang tetap mejadi keunggulannya adalah makanan tradisional seperti cenil, lopis, gethuk, kicak,ireng-ireng, dsb. Aneka jenis nasi juga dapat ditemukan di sana, seperti nasi uduk, nasi jagung, nasi pecel nasi kuning, nasi goreng, nasi tiwul, nasi sompil yang siap memanjakan lidah bagi siapa saja yang menikmatinya dan bisa mejadi obat kangen para pecinta kuliner tradisional yang sekarang jarang ditemukan lagi di daerah perkotaan. Selain itu, juga terdapat berba...

  KOPERASI SYARIAH DI DESA BANGOAN                Koperasi Syirkah Muslim Indonesia atau yang disingkat dengan KSMI adalah koperasi yang dikelola sesuai syari'at Islam yang bergerak di bidang penjualan kredit tanpa riba. KSMI telah berjalan 1 tahun lebih dan beralamat di Jln. Raya Bangoan no. 01 RT 05 RW 01, Dsn. Krajan, Desa Bangoan, Kec, Kedungwaru, Kab. Tulungagung.       sumber gambar : Google Maps                                                                                sumber gambar : Instagram KSMI                                       ...

PROFIL DESA BANGOAN A. SEJARAH DESA BANGOAN               Desa Bangoan semula terdiri dari dua wilayah dusun, yaitu Dusun Ngipik dan Dusun Krajan. Nama Ngipik diambil dari nama sebuah pohon besar yang ada di daerah tersebut. Pohon ini tidak angker, melainkan hanya besarnya yang melebihi pohon-pohon yang lainnya sehingga selalu digunakan parapenebang pohon untuk berkumpul dan berteduh ketika beristirahat setelah belerja. Sedangkan Dusun Krajan diambil dari pusat pemerintahan desa pada saat itu. Yaitu tempat orang-orang penting berkumpul untuk membahas kemakmuran masyarakatnya, walaupun luasnya tidak seluas negara besar atau kerajaan pada saat itu karena posisinya dianggap sebagai pusat kota (untuk wilayah pedesaan) maka daerah tersebut dinamakan Krajan atau "pusat kerajaanya desa".        Setelah berpuluh-puluh tahun kemudian, diantara masyarakat sudah saling bergaul dan berkembang, serta ada rasa saling bersaing diantara kedua ...